Perhatikan..
Kulihat dia..
Tubuh ringkih
Terduduk lemah
Menatap lurus ke depan
Apa gerangan yang dia lihat melalui kedua bola matanya?
Yang pasti
Bukan pemandangan yang ada di hadapannya
Apa yang mampu dia lihat dengan kedua matanya yang gelap buram?
Wajahku pun tak mampu lagi dia pandang
Terbayang..
Aku akan beranjak dewasa tanpa dapat dia saksikan
Dia hanya bisa mendengar..
Bisikan semilir angin yang menggoyang rerumputan
Mendengar..
Lontaran cerita dari bibir orang lain
Tak dapat melihat sendiri
Hanya gelap yang dia hadapi
Terngiang..
Ucapannya yang terbata-bata
Bingung harus berucap apa
Ingatannya yang mulai luntur
Merenggut hampir seluruh kenangan indah antara kami
Teringat..
Dahulu..
Sosok itu memang pernah meninggalkanku
Demi meraih kebahagiaannya sendiri
Sementara kebahagiaanku
Dia pertaruhkan
Namun tak mengapa
Karena bagiku
Dia berhak mengecap kebahagiaan
Tapi kini cerita berubah
Tuhan menurunkan cobaan padanya
Dan di saat itu
Tuhan memanggilku kembali
Kembali ke pelukannya
Meski pun jarang kuberucap
Perlu dia tahu ini :
"Apa pun yang telah dan yang akan kau perbuat
Aku menyayangimu
Dan begitu seterusnya
Karena aku anakmu
Orang ketiga yang menyayangimu setelah kedua orang tuamu
Maka ketika kedua orang tuamu pergi..
Aku lah yang akan berdiri paling depan untuk mencintaimu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar